BAB
I
PENDAHULUAN
I.       Latar
Belakang
Untuk
mampu menjalankan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan norma –norma yang
ada, kita sebagai mahluk sosial harus mampu mengerti dan mempelajari ilmu –
ilmu pengetahuan sosial untuk mampu menjalankan kehidupan yang lebih baik dan sesuai
dengan norma – norma yang ada dalam masyarakat .
Ilmu
pengetahuan social merupakan kumpulan dari berbagai disiplin ilmu, seperti
sejarah, geografi, ilmu ekonomi dan psikologi. Mengingat beberapa disiplin ilmu
tersebut diatas saling berhubungan maka sebelum kita mempelajari ilmu
pengetahuan social lebih dalam perlu kita memahami konsep – konsep dasar ilmu
pengetahuan sosial. 
II.    Tujuan
Setelah
mempelajari materi ini diharapkan :
A.    Mampu
mengerti dan memahami tentang konsep – konsep 
ilmu pengetahuan sosial.
B.     Mempunyai  bekal untuk mempelajari disiplin – disiplin
ilmu pengetahuan sosial dengan lebih menyeluruh dan mendalam. 
C.     Mampu
menjelaskan tentang konsep – konsep dasar IPS.
D.    Mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan sosial.  
III. Rumusan masalah
BAB
II
PEMBAHASAN
A.     
Pengertian konsep.
Diaksudkan
konsep ini bukanlah istilah untuk merujuk konsep tulisan, yang berarti
rancangan atau tulisan awal yang belum jadi. Konsep secara sederhana adalah
penama’an atau pemberian label untuk sesuatu yang membantu seseorang mengenal,
mengerti, dan memahami sesuatu tersebut. 
Secara umum
konsep adalah kesepakatan bersama untuk penama’an sesuatu yang merupakan alat
intelektual yang membantu kerangka berfikir dan memecahkan masalah. 
Dalam definisi
yang kedua tergambar bahwa seseorang mesti terlibat dalam proses berfikir,
yakni menyadari contoh- contoh konsep. Proses berfikir seperti ini disebut
konseptualisasi. Yaitu suatu proses yang terus menerus berlangsung ketika
seseorang menghadapi contoh- contoh baru dari suatu konsep. Konsep memepunyai
dua bentuk konkrit atau abstarak: luas atau sempit :satu kata atau frase.
Contoh yang
bersifat konkrit misalnya berkaitan dengan tempat ,objek,lembaga atau kejadian
seperti :manusia,gunung ,pulau,lautan,daratan, rumah, Negara,partai
politik,barang konsumsi,produsen ,pabrik,dengan gempa bumi,kemarau dan
sebagainya
Contoh yang
bersifat abstrak mislnya :demokrasi ,toleransi,adaptasi,kejujuran , kesetiaan
,kebudayaan , kemerdekaan, dsb. 
B.      
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan
budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena
sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum
sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial:
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan
psikologi sosial.
Geografi, sejarah, dan antropologi
merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran
geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah,
sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari
berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan
dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi,
organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda
budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam
ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan
pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang
perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan
kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu
sosial dan studi-studi 
Sosial. 
C.      
Hakikat IPS sebagai Program Pendidikan
   
Hakikatnya, perkembangan hidup seseorang mulai dari saat ia lahir sampai
menjadi dewasa, tidak dapat terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu
pengetahuan sosial dapat dikatakan tidak asing bagi tiap orang. Kehidupan
sosial manusia di masyarakat beraspek majemuk yang meliputi aspek-aspek
hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, geografi dan politik.
Karena tiap aspek kehidupan sosial itu mencakup lingkup yang luas, untuk
mempelajari dan mengkajinya menuntut bidang-bidang ilmu yang khusus. Melalui
ilmu-ilmu sosial dikembangkan bidang-bidang ilmu tertentu sesuai dengan aspek
kehidupan sosial masing-masing.
   
IPS sebagai bidang pendidikan, tidak hanya membekali peserta didik
dengan pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh daripada itu berupaya membina
dan mengembangkan mereka menjadi SDM Indonesia yang berketerampilan sosial dan
intelektual sebagai warga negara yang memiliki perhatian serta kepedulian sosial
yang bertanggung jawab merealisasikan tujuan nasional. Kehidupan di masyarakat
dan bermasyarakat yang terus berkembang, menjadi landasan bagi pengembangan IPS
sebagai bidang pendidikan sesuai dengan tuntutan perubahan serta kemajuan
kehidupan tersebut.
D.     
Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS
   
Kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam konteks sosial yang
menjadi ruang lingkup IPS, merupakan cakupan yang sangat luas. Oleh karena itu,
pada proses pembelajarannya harus dilakukan bertahap-berkesinambungan sesuai
dengan perkembangan kemampuan peserta didik dan lingkup objek formal IPS. Untuk
mencapai tujuan pembelajaran IPS yang optimum, empat hal yang meliputi dasar
mental-psikologis yang melekat pada diri peserta didik, pengetahuan sosial yang
secara spontan telah dimiliki oleh mereka, ruang lingkup IPS yang sangat luas,
dan nilai-nilai yang melekat pada pendidikan IPS, wajib menjadi pegangan pada
proses pelaksanaannya. Proses pembelajaran IPS yang komprehensif, dilandasi
oleh empat hal seperti dikemukakan tadi. Pembinaan dan pengembangan minat
peserta didik, penguasaan materi IPS yang memadai oleh guru, dan “penciptaan”
suasana interaksi edukatif yang serasi pada proses pembelajaran IPS, merupakan
salah satu modal yang strategis mencapai tujuan instruksionalnya.  Dalam proses pembelajaran IPS, ragam
pendekatan dan metode yang diterapkan disesuaikan dengan kondisi lingkup
masyarakat serta aspek kehidupan sosial yang menjadi pokok bahasan. Keragaman
pendekatan dan metode yang diterapkan pada proses pembelajaran IPS, dapat
mempertahankan suasana yang tetap hangat dan menarik, sehingga para peserta
didik tidak dihinggapi kejenuhan dan kebosanan.
E.      
Hakikat Sumber, Media dan Evaluasi Pembelajaran IPS
   
Proses pembelajaran IPS berarti proses mengajar-membelajarkan segala
aspek, fenomena, perkembangan dan permasalahan kehidupan sosial manusia di
masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat merupakan sumber utama pembelajaran
IPS. Segala hal yang mampu menyumbangkan bahan untuk pembelajaran IPS, dapat
diterapkan sebagai sumber pembelajaran IPS itu. Oleh karena itu, berbagai
pustaka, dokumen dan media elektronik, dapat pula diterapkan sebagai sumber
pembelajaran IPS. Tidak seluruh fenomena, benda, peralatan dan proses kehidupan
sosial secara langsung dijadikan materi pembelajaran IPS, terutama jika proses
mengajar-membelajarkannya dilakukan di kelas. Oleh karena itu, media
pembelajaran dengan segala bentuk dan kategorinya, sangat membantu proses
pembelajaran IPS. Evaluasi pembelajaran IPS yang baik, dilandasi oleh asas-asas
yang menjadi persyaratannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh alat evaluasi
yang memenuhi syarat, wajib dilakukan melalui perancangan dan perencanaan
dengan kisi-kisinya. Evaluasi pembelajaran IPS yang memenuhi syarat menurut
ketentuan-ketentuannya, akan menghasilkan masukan bagi kepentingan guru dan
peserta didik dalam meningkatkan keberhasilan tujuan instruksional IPS.
F.       
Ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan social
ilmu social
dasar (ISD) dan ilmu pengetahuan social (IPS) keduanya mempunyai persamaan dan
perbedaan.
Adapun
pesamaanya: 
a.   
Keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program
pendidikan/ pengajaran. 
b.   
Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
c.   
Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social
dan masalah social. 
Adapun
pebedaanya:
a.      
lmu social dasar diberikan di perguruan tinggi, sedang ilmu
pengetrahuan social diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan
b.     
Ilmu social dasar merupakan saatu matakuliah tunggal, sedang
ilmu pengetahuan social merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk
sekolah lanjutan)
c.      
Ilmu social dasar diarahkan kepada pembentukan sikapp dan
kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan
pengetahuan dan ketrampilan intelektual.
G.   
Konsep – konsep dasar, metode penelitian, dan pentingnya
setiap ilmu social 
ANTROPOLOGI                         SOSIOLOGI                          EKONOMI
| 
   
Konsep
  dasar :  
Persamaan dan perbedaan karakteristik
  fisik dan budaya manusia; 
Hubungan aspek aspek budaya terhadap
  keseluruhan suatu budaya; 
Kebudayaan, adat istiadat, etika,
  ras, tradisi, hokum, dan keyakinan 
Metode
  penelitian: 
Penggalian arkeologi; 
Studi lapangan. 
Tingkat
  kepentingan:  
Menggambarkan keanekaragaman perilaku
  manusia dan membantu memahami kebudaya’an yang berbeda.  
 | 
  
   
Konsep dasar: 
Kelompok dan lembaga, hubungan antar
  kelompok, peran individu dalam kelompok, norma, nilai, sosialisasi, dan
  masyarakat.  
Metode penelitian:  
Observasi 
Teorisasi 
Menguji teori melelui kuisioner(angket)
  dan wawancara.  
Tingkat kepentingan: 
Bekaitan dengan kekuatan dalam
  kehidupan orang lain yang dapat diterapkan kepada kita 
 | 
  
   
Konsep dasar : 
Keinginan manusia lebih besar dari
  pada sumber daya yang tersedia,kelangkaan ,spesialisasi,saling
  ketergantungan,pasar,kebijakan umum. 
Metode penelitian : 
Definisi masalah 
Analisi sebab 
Prediksi pengaruh 
Tingkat kepentingan: 
Berkaitan dengan realitas
  ekonomi-suatu bagian penting dari kehidupan sehari-hari 
 | 
 
ILMU
PENGETAHUAN
SOSIAL
| 
   
Konsep dasar
  : 
Memahami
  peristiwa – peristiwa masa lalu dan bagaimana peristiwa-peristiwa dihubungkan
  dengan masa kini dan masa yang akan datang 
metode kepentingan : 
Pengumpulan
  informasi  
Pengujian
  informasi 
Tingkat
  kepentingan : 
Membantu
  memahami masa lalu , membnau menunjukan kesalahan,dan cara-cara yang mungkin
  untuk menghindarkan kesalahan itu di masa yang kan datang. 
 | 
  
   
Konsep dasar
  : 
Kesamaan dan
  perbedaan permukaan bumi 
Hubunga
  lingkungan fisik dengan manusia  
Keaslian
  asal-usul dan komposisi kelompok manusia sebagai hasil posisi
  geografi,tempat,distribusi dan perencanaan  
Metode
  penilitian 
Metode
  regional satu wilayah (region) di bagi dalam pemetaan berdasarakan
  cuaca,vegetasi,dan bentuk tanah dan pengamatan langsung 
Tingkat kepentingan
  : 
Membantu
  memahami hubungan antara manusia dan lingkungannya dan dalam memahami
  cirri-ciri fisik bumi  
 | 
  
   
Konsep dasar
  : 
System
  polotik ide dan doktrin tentang pemerintahan sosialisasi polotik
  kewenanagan,keabsahan, kekuasaan, perilkau politik, dan kebijaksanaan umum 
Metode
  penelitian : 
Studi kasus 
Perkembangan
  sejarah 
Studi
  perbandingan 
Tingkat
  kepentingan : 
Mendorong
  partisipasi aktif dalam proses politik dan menjelaskan citra kognitif tentang
  pemerintahan 
 | 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar