sekarang apa yang paling enak untuk dibahas yaaaaaa!!!!!!!!!!!
mungkin tentang pramuka....
tapi untuk lebih lanjut yaaaaaaa harus mengetahui tentaang SKU ( syarat Kecakapan Umum ) yang ada di Pramuka, untuk lebih mudah memperoleh SKU yang baru ini sudah ada bisa beli atau download aja
UNDER THIS
SKU SIAGA
SKU Penggalang
SKU PENEGAK
SKU PANDEGA
atau langsung aja kunjungi blog ini : http://4rtikel.wordpress.com/2012/07/29/sku/
setiap hari sibuk cari lowongan , yaaa lebih baik berwirausaha, kalau gak gitu nulsi-nulis aja
Cari Ini
Senin, 30 Juli 2012
MOTIVASI
PENGERTIAN
MOTIFASI
Motivasi ialah segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk bertidak melakukan sesuatu. (Purwanto, 2007: 60). Motifvasi
atau motif adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang
mengerahkan tinggah laku atau perbuatan ke suatu tujuan tertentu. Setiap individu
memiliki suatu motivasi atau motif terhadap sesuatu, termasuk juga seorang
siswa. Seorang siswa juga memilki suatu motif tertentu didalam proses
pendidikan selain motivasi dalam belajar.
Di dalam
proses pendidikan motivasi adalah salah satu syarat mutlak siswa untuk belajar.
Motivasi juga berperang sebagai motor penggerak dalam proses balajar Motivasi
belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri.
(Winkel, 1996: 166).Pada umumnya suatu motivasi atau dorongan adalah suatu
pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku
terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive). Tujuan
(goal) adalah yang mementukan atau menbatasi tingkah laku organisme.
Perangsang (inecentive) adalah fakta atau objek yang menarik organism
tersebut.
Pengertian
motif atau motivasi tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan (need). Suatu
organisme (khusussnya siswa) yang berbuat atau melakukan sesuatu,
setidak-tidaknya terdapat suatu kebutuhan di dalam dirinya atau sesuatu yang
ingin dicapai. Istilah kebutuhan juga diartikan sebagai suatu kekurangan
tertentu di dalam sesuatu organisme. Di dalam proses pendidikan kebutuhan yang
dimiliki oleh siswa adalah suatu kebutuhan untuk dapat memahami dan mengerti
materi atau pelajarang yang diberikan oleh seorang guru dan juga siswa memiliki
kebutuhan akan motivasi atau dorongan yang menyebabkan siswa memiliki semangat
dalam mengikuti setiap proses belajar. Dari Pergertian
di atas , dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah keseluruhan daya
penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian
usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu
dapat tercapai.
Motivasi
didefinisikan sebagai suatu komponen yang mengandung tiga aspek yaitu:
1.
Mengerakkan berarti menimbulkan
kekuatan pada individu memimpin seseorang untuk bertidak dengan cara tertentu.
Misalnya kekuatan dalam ingatan, respon-respon efektif, dan kecenderungan
lainnya.
2.
Mengarahkan atau menyalurkan tingkah
laku. Tingkah laku siswa atau individu diarahkan terhadap suatu tujuan
tertentu.
3.
Menjaga dan menopang tingkah laku,
lingkungan sekitar dengan harus menguatkan intensitas dan arah dorongn-dorongan
serta kekuatan-kekuatan individu.
SUMBER
MOTIVASI
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999),
terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, antara lain :
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Dari segi manipulasi kemandirian, keinginan yang tidak terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar, dari segi pembelajaran penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama bahkan sampai sepanjang hayat. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar.
b. Kemampuan siswa
Keinginan siswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan karena pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebaya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya seperti surat kabar, majalah, radio, televisi semakin menjangkau siswa. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajarnya.
Menurut Wlodkowski dan Jaynes (2004), motivasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
a. Budaya
Setiap kelompok etnik mempunyai nilai-nilai tersendiri tentang belajar. Ibu-ibu kebangsaan Jepang lebih menekankan usaha (effort) daripada kemampuan (ability), dibandingkan dengan ibu-ibu kebangsaan Amerika yang mengutamakan penampilan sekolah yang baik. Sistem nilai yang dianut orang tua akan mempengaruhi keterlibatan orang tua secara mendalam dalam upaya-upaya untuk menanamkan energi si anak.
b. Keluarga
Faktor keluarga memberikan pengaruh penting terhadap motivasi belajar seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Benjamin Bloom terhadap sejumlah professional muda (28 tahun sampai 35 tahun) yang berhasil dalam karirnya dalam berbagai lapangan seperti pakar matematika, neurology, pianis, maupun olah ragawan, menunjukan ciri-ciri yang sama yaitu adanya keterlibatan orang tua mereka. Mereka menunjukan adanya keterlibatan langsung orang tua dalam belajar anak, mereka melihat dorongan orang tua merupakan hal yang utama di dalam mengarahkan tujuan mereka.
c. Sekolah
Peran guru dalam memotivasi anak juga tidak diragukan. Dibawah ini beberapa kualitas guru yang efektif dalam memotivasi anak, yaitu :
1. Guru selaku manajer yang baik.
2. Guru mengharapkan siswanya untuk menjadi murid yang sukses.
3. Guru memberikan bahan pelajaran yang sesuai dengan kapasitas muridnya.
4. Guru memberikan umpan balik bagi muridnya.
5. Guru memberikan tes yang adil.
6. Guru menjelaskan kriteria perilaku penilaiannya. Guru mau merangsang nalar anak.
7. Guru membantu anak untuk menyadari pertumbuhan kompetensi dan penguasaan murid.
8. Guru mampu bersikap empati. Guru menilai pengetahuan di atas nilai
TEORI TENTANG MOTIVASI a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Dari segi manipulasi kemandirian, keinginan yang tidak terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar, dari segi pembelajaran penguatan dengan hadiah atau hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama bahkan sampai sepanjang hayat. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar.
b. Kemampuan siswa
Keinginan siswa perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, lelah atau marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan karena pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebaya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya seperti surat kabar, majalah, radio, televisi semakin menjangkau siswa. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajarnya.
Menurut Wlodkowski dan Jaynes (2004), motivasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
a. Budaya
Setiap kelompok etnik mempunyai nilai-nilai tersendiri tentang belajar. Ibu-ibu kebangsaan Jepang lebih menekankan usaha (effort) daripada kemampuan (ability), dibandingkan dengan ibu-ibu kebangsaan Amerika yang mengutamakan penampilan sekolah yang baik. Sistem nilai yang dianut orang tua akan mempengaruhi keterlibatan orang tua secara mendalam dalam upaya-upaya untuk menanamkan energi si anak.
b. Keluarga
Faktor keluarga memberikan pengaruh penting terhadap motivasi belajar seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Benjamin Bloom terhadap sejumlah professional muda (28 tahun sampai 35 tahun) yang berhasil dalam karirnya dalam berbagai lapangan seperti pakar matematika, neurology, pianis, maupun olah ragawan, menunjukan ciri-ciri yang sama yaitu adanya keterlibatan orang tua mereka. Mereka menunjukan adanya keterlibatan langsung orang tua dalam belajar anak, mereka melihat dorongan orang tua merupakan hal yang utama di dalam mengarahkan tujuan mereka.
c. Sekolah
Peran guru dalam memotivasi anak juga tidak diragukan. Dibawah ini beberapa kualitas guru yang efektif dalam memotivasi anak, yaitu :
1. Guru selaku manajer yang baik.
2. Guru mengharapkan siswanya untuk menjadi murid yang sukses.
3. Guru memberikan bahan pelajaran yang sesuai dengan kapasitas muridnya.
4. Guru memberikan umpan balik bagi muridnya.
5. Guru memberikan tes yang adil.
6. Guru menjelaskan kriteria perilaku penilaiannya. Guru mau merangsang nalar anak.
7. Guru membantu anak untuk menyadari pertumbuhan kompetensi dan penguasaan murid.
8. Guru mampu bersikap empati. Guru menilai pengetahuan di atas nilai
Barangkali salah satu cara untuk memahami konsep motivasi adalah melihat beberapa teori yang mewakili. Teori motivasi berupaya untuk memberikan beberapa prinsip-prinsip untuk memberi petunjuk pemahaman kita tentang dorongan, keinginan, kebutuhan, usaha, dan tujuan yan datang dari motivasi.
Ada 4 teori motivasi yang akan dijelaskan secara singkat, yaitu teori drive, teori insentif, teori oponen proses, dan teori tingkat optimum.
1 . Teori Kebutuhan dari Herzberg
- Fisiologis needs : Kebutuhan pribadi
- Safety & security needs : Kebutuhan akan rasa aman
- Social & Belonging needs : Kebutuhan akan interaksi & kepemilikan
- Self Actualition needs : Mengembangkan kemampuan diri dalam bekerja
2. Teori 2
Faktor dari Herzberg
- Ekstrinsik ( dissatisfied ) : Rasa kurang puas seseorang dalam bekerja
- Intrinsik ( Satisfied ) :
- Responsibility : Tanggung jawab
- Achievement : Prestasi
- Work Self : Pekerjaan itu sendiri
- Possibility To Growth : Kemungkinan untuk berkembang
- Advancement : Kemajuan
3. Teori
Prestasi dari Mc Celland
- Need for achievement : Dibutuhkan untuk prestasi
- Need for Affiliation : Dibutuhkan untuk persatuan
- Need for power : Dibutuhkan untuk kekuasaan
4. Teori
Harapan
Teori ini berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu, dan pada daya tarik dari keluaran bagi individu tersebut.
Teori pengharapan mengatakan seorang dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantarkan ke suatu penilaian kinerja yang baik, Suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi . Intinya , teori harapan adalah teori motivasi yang dilakukan dengan harapan akan mendapatkan suatu prestasi .
Teori ini berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu, dan pada daya tarik dari keluaran bagi individu tersebut.
Teori pengharapan mengatakan seorang dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantarkan ke suatu penilaian kinerja yang baik, Suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi . Intinya , teori harapan adalah teori motivasi yang dilakukan dengan harapan akan mendapatkan suatu prestasi .
- Effort Performance : Usaha untuk berprestasi
- Performance Outcome : Hasil / prestasi
5. Teori
Keadilan
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan. Individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari yang sudah dikerjakannya .
6. Teori Human Relation
Teori motivasi yang menggambarkan seseorang akan bekerja lebih gigih jika merasa dibutuhkan , diperhitungkan dan dihargai .
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan. Individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari yang sudah dikerjakannya .
6. Teori Human Relation
Teori motivasi yang menggambarkan seseorang akan bekerja lebih gigih jika merasa dibutuhkan , diperhitungkan dan dihargai .
7.
Teori disonan kognitif atau cognitive
dissonance theory (Festinger, 1957). Teori ini mengatakan bahwa orang akan
mengalami ketegangan atau ketidaknyamanan apbila nilai atau keyakinan yang
dipegang secara kuat tidak cocok dengan atau tertantang oleh keyakinan atau
perilaku yang tidak konsisten secara psikologis. Untuk mengatasi
ketidaknyamanan ini mereka dapat mengubah perilaku atau keyakinan mereka, atau
mereka dapat mengembangkan pembenaran atau alasan yang mengatasi
ketidakkonsistenan ini.
Implikasi
teori disonan kognitif dalam pendidikan
Di dalam tatanan pendidikan, teori
disonan kognitif sering berlaku pada saat siswa menerima umpan
balik yang tidak menyenangkan atas kinerja akademik mereka. Sebagai misal,
Tina biasanya mendapatkan nilai bagus tetapi kali ini mendapatkan nilai 50
untuk kuis tertentu. Nilai ini tidak konsisten dengan gambaran dirinya sehingga
menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini, Tina dapat
memutuskan untuk belajar lebih giat lagi untuk meyakinkan bahwa lain kali ia
tidak akan mendapatkan nilai yang rendah lagi. Di lain pihak ia bisa saja
mencoba membenarkan nilai rendah itu dengan berbagai alasan:
“Pertanyaan-pertanyaan kuisnya mengandung jebakan. Saya tidak sedang merasa
sehat. Guru tidak memberi tahu terlebih dahulu akan adanya kuis. Saya
tidak sungguh-sungguh mengerjakannya. Udaranya terlalu panas, “ dan berbagai
alasan lainnya. Alasan ini akan membantu Tina mempertanggungjawabkan nilai 50
itu. Bila ia kemudian masih mendapatkan sederet nilai jelek lainnya, mungkin ia
akan berkilah bahwa ia tidak pernah mengerjakan kuis mata pelajaran ini sejelek
ini, atau guru itu pilih
8.
Teori Kebutuhan Maslow, termasuk konsep aktualisasi
diri yang ia definisikan sebagai keinginan untuk mewujudkan kemampuan diri
atau “keinginan untuk menjadi apapun yang seseorang mampu untuk mencapainya.”. Aktualisasi
diri ditandai dengan penerimaan diri dan orang lain, spontanitas,
keterbukaan, hubungan dengan orang lain yang relatif dekat dan demokratis,
kreativitas, humoris, dan mandiri—pada dasarnya, memiliki kesehatan mental yang
bagus atau sehat secara psikologis. Maslow menempatkan perjuangan untuk
aktualisasi diri pada puncak hierarki kebutuhannya, hal ini berarti bahwa
pencapaian dari kebutuhan paling penting ini bergantung pada pemenuhan
seluruh kebutuhan lainnya. Kesukaran untuk memenuhi kebutuhan ini di
akui oleh Maslow, yang memperkirakan bahwa lebih sedikit dari 1 persen
orang dewasa yang mencapai aktualisasi diri.
Implikasi Teori Maslow dalam Pendidikannya untuk
belajar.
Pentingnya teori kebutuhan maslow dalam pendidikan terletak dalam
hubungan antara kebutuhan dasar dan kebutuhan tumbuh. Jelas bahwa
siswa yang sangat lapar atau yang dicekam bahaya akan memiliki energi
psikologis yang kecil yang dapat dikerahkan. Dengan kata lain ia hampir tidak
memiliki motivasi belajar. Sekolah dan lembaga pemerintahan
menyadari bahwa apabila kebutuhan dasar siswa tidak dipenuhi,
belajar akan terganggu. Dalam kondisi seperti ini, sekolah atau
pemerintah dapat mengatasinya dengan menyediakan program makan pagi dan makan
siang gratis.
Peran Guru dalam Proses Pendidikan
Efektivitas dan efisiensi belajar
individu di sekolah sangat bergantung kepada peran guru. Abin Syamsuddin (2003)
mengemukakan bahwa dalam pengertian pendidikan secara luas, seorang guru yang
ideal dapat berperan sebagai :
1.
Konservator (pemelihara) sistem nilai
yang merupakan sumber norma kedewasaan;
2.
Inovator (pengembang) sistem nilai ilmu
pengetahuan;
3.
Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai
tersebut kepada peserta didik;
4.
Transformator (penterjemah)
sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadinya dan
perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik;
5.
Organisator (penyelenggara) terciptanya
proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada
pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran
didik, serta Tuhan yang menciptakannya).
Sedangkan dalam
pengertian pendidikan yang terbatas, Abin Syamsuddin dengan mengutip pemikiran
Gage dan Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses pembelajaran peserta
didik, yang mencakup :
1.
Guru sebagai perencana (planner)
yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar
mengajar (pre-teaching problems).;
2.
Guru sebagai pelaksana (organizer),
yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan
mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia
bertindak sebagai orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan
yang bijaksana dalam arti demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses
berlangsung (during teaching problems).
3.
Guru sebagai penilai (evaluator)
yang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan akhirnya harus memberikan
pertimbangan (judgement), atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran,
berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesnya
maupun kualifikasi produknya.
4.
Guru sebagai sebagai
pembimbing (teacher counsel), di mana guru dituntut untuk mampu
mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar,
melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas kewenangannya, harus
membantu pemecahannya (remedial teaching).
Lebih jauh,
dikemukakan pula tentang peranan guru yang berhubungan dengan aktivitas
pengajaran dan administrasi pendidikan, diri pribadi (self oriented),
dan dari sudut pandang psikologis.
Dalam hubungannya
dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi pendidikan, guru berperan
sebagai :
1.
Pengambil inisiatif, pengarah, dan
penilai pendidikan;
2.
Wakil masyarakat di sekolah, artinya
guru berperan sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam
pendidikan;
3.
Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu
menguasai bahan yang harus diajarkannya;
4.
Penegak disiplin, yaitu guru harus
menjaga agar para peserta didik melaksanakan disiplin;
5.
Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu
guru bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik;
6.
Pemimpin generasi muda, artinya guru
bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi
muda yang akan menjadi pewaris masa depan; dan
7.
Penterjemah kepada masyarakat, yaitu
guru berperan untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi kepada masyarakat.
Sejalan dengan
tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang
akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan
berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Guru harus harus
lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik.
Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well
informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh,
berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru
bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.
Peran
motivasi dalam proses pembelajaran,
motivasi belajar siswa dapat
dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang
memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas,
tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap
kefektifan usaha belajar siswa.
Pearan motivasi dalam pembelajaran diantaranya :
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Pearan motivasi dalam pembelajaran diantaranya :
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Minggu, 29 Juli 2012
Jali-Jali
Jali-Jali - Provinsi DKI Jakarta
ini dia si
jali-jali
lagunya enak lagunya enak merdu sekali
capek sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan asalkan tuan senang di hati
lagunya enak lagunya enak merdu sekali
capek sedikit tidak perduli sayang
asalkan tuan asalkan tuan senang di hati
palinglah
enak si mangga udang
hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
palinglah enak si orang bujang sayang
kemana pergi kemana pergi tiada yang m'larang
hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
palinglah enak si orang bujang sayang
kemana pergi kemana pergi tiada yang m'larang
disana
gunung disini gunung
hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati
disana bingung disini bingung sayang
samalah sama samalah sama menaruh hati
hei sayang disayang ditengah tengah ditengah tengah kembang melati
disana bingung disini bingung sayang
samalah sama samalah sama menaruh hati
jalilah jali
dari cikini sayang
jali-jali dari cikini jalilah jali sampai disini
jali-jali dari cikini jalilah jali sampai disini
Cik Cik Periook
Cik Cik
Periook - Provinsi
Kalimantan Barat / Kalbar
Cik cik
periook bilanga sumping dari jawe
Datang nek krcibook bawa kepiting dua ekook
Cik cik periook bilanga sumping dari jawe
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook
Cak cak bur dalam bilanga picak iddung gigi rongak
Sape kitawa dolok dipancung raje tunggak hei
Cing Cangkeling - Sunda Provinsi Jawa Barat
Datang nek krcibook bawa kepiting dua ekook
Cik cik periook bilanga sumping dari jawe
Datang nek kecibook bawa kepiting dua ekook
Cak cak bur dalam bilanga picak iddung gigi rongak
Sape kitawa dolok dipancung raje tunggak hei
Cing Cangkeling - Sunda Provinsi Jawa Barat
Kleung
dengklek buah kopi rarang geuyan
Keun anu dewek ulah pati diheureuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Plos kakolong bapak satar buleneng
Keun anu dewek ulah pati diheureuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Plos kakolong bapak satar buleneng
Pat lapat
pat lapat katingalan masih tebih kene pisan
Layarna bodas jeung celak kasurung kaombak ombak
Layarna bodas jeung celak kasurung kaombak ombak
Langganan:
Postingan (Atom)